Haul Ke 3 Abah KH.M.Qoyim Ya’qub (Mursyid Thoriqoh Syadziliyah Al Masudiyah) Di Ponpes Al Urwatul Wutsqo Bulurejo Diwek Jombang

Jombang, Lintaspena.id – Pondok pesantren Al Urwatul Wutsqo Bulurejo Diwek Jombang gelar pengajian sabtu malam Ahad legi sekaligus dirangkai dengan doa bersama untuk memperingati Haul Ke 3 Abah KH.M.Qoyim Ya’qub (Mursyid Thoriqoh Syadziliyah Al Masudiyah Sabtu (21/10/2023) Di lingkungan pondok pesantren UW sekitar pukul 20.00 wib sampai selesai.

Bu Nyai Mihmidaty ya’cub yang merupakan kakak kandung Abah KH.M.Qoyim Ya’qub dalam tauziah nya menceritakan sejarah pondok pesantren Al Urwatul Wutsqo dan kesabaran, suka duka serta kekharismaan Abah KH.M.Qoyim Ya’qub dalam membesarkan pondok pesantren ini.

Ketua Yayasan Muhammad Ya’kub, Drs.H.Nur.Munir, M.A.,M.T.S yang biasa dipanggil Abah Munir mengawali dan memimpin kegiatan pengajian tersebut dengan penuh khidmat.

“Untuk diketahui, semasa hidup almarhum Abah KH.M.Qoyim Ya’qub yang kerap disapa Abah Qoyim, adalah salah seorang ulama berpengaruh dan jadi panutan warga Bulurejo. Kesabaran, kearifan, ajaran beliau dalam memimpin pondok pesantren hingga saat ini Alhamdulillah nama Al Urwatul Wutsqo sudah terkenal dimana-mana, untuk itu sudah menjadi kewajiban kita untuk meneruskan ajaran beliau dan menjaga amanah serta membesarkan pondok pesantren ini”, kata Abah Munir.

Dengan diadakannya acara tersebut selain doa bersama juga sebagai bentuk silaturahmi jamaah Thoriqoh Syadziliyah Al Masudiyah, pengurus serta lembaga pondok dan Masyayikh pondok pesantren Al Urwatul Wutsqo Bulurejo serta alumni pondok.

Hamparan sajadah/karpet jemaah haul memadati hingga Masjid Pondok, halaman pondok dan Jalan Utama menuju pondok pesantren hingga rumah dan pekarangan warga setempat.

Haul tersebut juga dihadiri oleh tokoh masyarakat Bulurejo dan sekitarnya, alim ulama, guru agama, alumni UW dari berbagi daerah dan semua keluarga besar pondok pesantren. Jemaah mengikuti haul tampak khusyuk. Peringatan haul berjalan lancar.

“Harapan kita semua haul Masyayikh selanjutnya bisa lebih dari ini, yang secara spiritualitas bisa benar-benar dirasakan oleh seluruh santri, yang akhirnya dapat menambah rasa kesantrian kita dan khidmah kita kepada masyayikh”. Pungkasnya (Kay/Mac)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *