Ikuti Festival Multikultural, PPI Maroko Hadirkan Penampilan Angklung

Lintaspena.id _ Kenitra, (08/12/2024) – PPI Maroko kembali ikut serta dalam festival multikultural tahunan yang diadakan oleh AIESEC di Universitas Ibn Tofail, Kenitra. Acara yang dilaksanakan di Amphi Rouge, Ecole Nationale des Sciences Appliquees (ENSA), Universitas Ibn Tofail Kenitra tersebut dimulai pada pukul 11.00 waktu setempat.
Acara dimulai dengan pengenalan bendera dari masing-masing negara. Total ada 9 negara yang ikut serta memeriahkan festival multikultural tersebut dengan Maroko yang menjadi tuan rumah. Adapun negara tamu yang hadir dalam acara tersebut adalah Indonesia, Vietnam, Haiti, Mauritania, Togo, Afrika Tengah, Guinea, dan juga Mali.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sambutan perdana yang diberikan oleh penanggung jawab acara, Fatine El-Jama’, ia menyampaikan agar setiap peserta bisa menikmati festival multikultural tersebut “Saya harap setiap peserta yang hadir bisa menikmati acara ini” ucapnya.
Sambutan selanjutnya diberikan oleh Local Committee President, Sakina Belakbir. “Ini saatnya bagi para peserta untuk menjelajahi beragam budaya dan kultur dari berbagai bangsa”
Selesai sesi sambutan, merupakan sesi pamungkas dalam festival tersebut, yakni penampilan budaya dan kesenian masing-masing negara. Indonesia diwakili PPI Maroko menjadi negara penampil pertama dalam sesi itu. PPI Maroko menampilkan penampilan kesenian angklung dengan 4 lagu yang berbeda, yakni Ibu Kita Kartini, Suwe Ora Jamu, Kasih Ibu, dan Twinkle-twinkle Little Star.
Penampilan kesenian angklung itu disudahi dengan sambut tepuk tangan meriah dari para peserta yang hadir. Salah satu peserta berkebangsaan Maroko, Ahmad Yassine, menyatakan “Penampilan kalian tadi sangat bagus. Indonesia merupakan negara yang penuh dengan budaya. Saya berharap kita bisa bertemu lagi di lain waktu.”
Selain Indonesia, ada Vietnam yang menampilkan lagu asli Vietnam dengan judul ‘Hello Vietnam’, ada Haiti dengan penampilan drama dan tarian khas negaranya, Togo dengan penampilan alat musiknya, Mauritania dengan tarian khasnya, dan masih banyak penampilan menarik lainnya. Sesi penampilan diakhiri dengan foto bersama semua peserta yang hadir.
Sesudah sesi foto bersama, para peserta mulai memadati stan masing-masing negara yang menyuguhi kuliner khas dari negaranya. Stan Indonesia cukup padat dikunjungi oleh para peserta. Stan Indonesia menyediakan makanan khas ‘Nasi Kuning’ lengkap dengan bakwan dan juga bihun.

Informasi lebih lanjut:
Muhammad Rashief Fawaz (fawazmuhammadrashief@gmail.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *