JUT Desa Mejoyolosari Sudah Hancur Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi 

Jombang – Lintaspena.id : Pembangunan jalan rabat beton bertulang usaha tani (JUT) yang berlokasi di Desa Mejoyolosari, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang anggarannya bersumber dari APBN -Pusat T.A. 2022, sebesar Rp100.000.000; diduga tidak berkualitas dan tidak sesuai spesifikasi teknis. Pasalnya, jalan tersebut baru berjalan satu tahun dikerjakan sudah rusak parah, retak-retak, mengelupas dan nguyah sehingga tinggal nampak kerikilnya.

Dari pantauan awak media (red/tim) di lokasi pekerjaan hari Senin (27/11/2023), proyek yang bernilai Rp100.000.000 ini sudah dalam kondisi rusak. Cor betonnya sudah mengalami retak dan pecah, serta nguyah.

Kondisi tersebut menguatkan rendahnya mutu serta kualitas pada pengerjaan proyek yang sumber anggaranya dari APBN Pusat, tahun anggaran 2022.

Menurut keterangan dari warga setempat, yang keberatan disebut namanya mengatakan, “warga di sini (maksudnya warga Mejoyolosari) sungguh kecewa berat, karena jalan yang diharapkan tahan bertahun-tahun, hasilnya tidak memuaskan. Kami kecewa, diduga kualitas betonnya tidak sesuai spesifikasi teknis atau RAB nya, kebanyakan pasir daripada semennya. Makanya jadi hancur, retak, putus-putus, mengelupas dan nguyah”.

“Coba sampean bisa dilihat sendiri (sambil menunjukan cor beton yang hancur). Apa lagi kalau terkena air hujan, jalan ini mudah keropos, tinggal lah sisa krikil- krikil yang tajam” katanya dengan nada serius.

Perlu diketahui bahwa Pembangunan Jalan Rabat Beton Bertulang Usaha Tani, di Desa Mejoyolosari, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang punya volume Panjang 166 Meter, Lebar 2,5 Meter dan Tebal 0,15 cm. Dengan anggaran Rp100.000.000; dari APBN Pusat, Tahun Anggaran 2022.

Kepala Desa Mejoyolosari Supaat, ketika akan dikonfirmasi awak media dan tim dikantornya, tidak ada di tempat, ditemui oleh sekretaris Desa Mejoyolosari Hanif Kresno Adji. Mengatakan, bahwa pekerjaan jalan rabat beton bertulang usaha tani (JUT) tahun 2022, tersebut dikerjakan oleh Poktannya sendiri yang bernama Maruji, dengan volume pekerjaan Panjang, 100 meter, Lebar 2,5 meter, Tebal 15 Cm, dengan Anggaran Rp.100.000.000; dari APBN Pusat Tahun Anggaran 2022.

Perlu diketahui bahwa sekretaris Desa Mejoyolosari Hanif Kresno Adji, ketika memberi penjelasan kepada awak media dan tim, terkait pekerjaan rabat beton bertulang di Desa Mejoyolosari, tidak sesuai dengan Prasasti yang di pasang dilokasi pekerjaan.

Pada Prasasti tertulis volume pekerjaan, Panjang 166 meter, lebar 2,5 meter dan tebal 0,15 cm.

Sementara Hanif Kresno Adji, memberi keterangan Panjang 100 meter, lebar 2,5 meter dan Tebal 15 cm. Jadi berdasarkan keterangan yang kami pantau ada selisih panjang sebesar 66 meter. Selisih inilah yang diduga anggaranya di buat bancakkan oleh Poktan dan Kepala Desa Mejoyolosari, Supaat.

Sementara itu apapun yang diceritakan oleh Sekretaris Desa Mejoyolosari, Hanif Kresno Adji, merupakan hak mereka, tapi fakta dilapangan pekerjaan rabat beton jalan usaha tani baru satu tahun sudah rusak parah, putus disana sini, mengelupas, nguyah sehingga yang nampak tinggal kerikilnya. Warga Mejoyolosari, tetap mengharapkan Inspektorat Kabupaten Jombang, atau Aparat Penegak Hukum (APH) turun kelapangan untuk memeriksa Pembangunan jalan rabat beton di desan Mejoyolosari, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.(bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *