Jombang, Lintaspena.id – RSUD menyapa kali ini mendatangkan narasumber dr. Kihastanto, Sp. T.H.T.K.L membahas cara mengatasi Epistaksis yang di sebut juga mimisan.
Mimisan perdefinisi adalah perdarahan yang berasal dari rongga hidung, secara statistik kejadian Epistaksis 90% bisa berhenti sendiri dan 10% perlu penanganan medis. Epistaksis ini sebetulnya bukan suatu penyakit tapi suatu gejala yang menandakan sesuatu kelainan pada tubuh.
dr. Kihastanto, Sp.T.H.T.K L mengatakan,” kasus Epistaksis paling banyak dialami anak-anak karena ada salah satu faktor idopatik (penyebabnya tidak di ketahui) dan itu monopoli dari usia anak-anak, penyebab Epistaksis itu di bagi 3 golongan besar yaitu faktor idopatik, faktor lokal dan faktor umum.
“Dalam tindakan menanggulangi Epistaksis atau mimisan ini ada dua yaitu: tindakan yang dapat dilakukan di rumah dan tindakan yang dilakukan di fasilitas kesehatan atau rumah sakit, untuk penangan di rumah bisa dengan cara duduk tegak sedikit condong ke depan dan menjepit daerah 1/3 depan hidung dengan ibu jari dan jari telunjuk, bisa di lakukan sekitar 5 menit sampai 15 menit dan bisa dilakukan beberapa kali.
“Kalau memang dengan cara seperti itu tidak mampet bisa di lakukan cara yang ke dua yaitu dengan menghancurkan es kemudian di masukan plastik lalu di kompres pada pipi dan hidung, juga bisa dengan air es di buat kumur di arahkan ke tenggorok, jangan di telan, kalau masih tetep tidak berhasil harus ke Fasilitas Kesehatan,Terangnya”.
“Alat audiometri tersedia di Poli THT RSUD Jombang lengkap dengan ruang kedap suaranya dan belum ada di rumah sakit lain di wilayah Kabupaten Jombang ini, kecuali rumah sakit Surabaya dan Malang” Alat ini berfungsi untuk memeriksa status pendengaran yang bermanfaat untuk mengetahui tipe gangguan pendengaran atau untuk setting alat bantu dengar bila dibutuhkan.
Untuk pelayanan Poli THT dari hari senin – jum’at. Untuk hari senin – Kamis jam buka loket pendaftaran jam 07.00 – 12.30 WIB khusus hari Jum’at buka jam 07.00 – 11.00 WIB, ujarnya.
Reporter: Mac