Pecah! Universitas Al-Ahgaf Yaman Menggelar Wisuda Ke-25, Sekaligus Prodi Hadits Pertama

Yaman_ Lintaspena.id – Kampus masyhur ternama yang berada di kota seribu wali, lembaga pendidikan yang berlandaskan paham Ahlusunnah Waljama’ah, Instansi kondang yang melahirkan cendekiawan muslim dunia dan Jami’ah yang masih disuplai penuh oleh Habaib dan Masyayikh kondang dari kota Hadhramaut tak lain adalah Universitas Al-Ahgaf.

Universitas Al-Ahgaf, Tarim, Hadhramaut, Yaman lagi-lagi telah menyelenggarakan resepsi wisuda teruntuk mahasiswa Duf’ah “Lathifah”, yang mana prosesi sakral tersebut dilaksanakan dengan mengangkat tema “Daf’ah Al-wa’i” yang memiliki siratan makna “Pengajak Kesadaran”.

Acara yang digelar pada Hari Kamis 30 Mei 2024 M / 22 Dzulqa’dah 1445 H berlokasikan di auditorium Universitas Al-Ahgaf, Tarim yang sekaligus menjadi saksi sejarah terhadap suksesnya para wisudawan dalam memperoleh gelar sarjana Bachelor of Science (B.Sc.).

Jumlah wisudawan angkatan ke-25 kali ini mencapai 130 dari berbagai belahan negara, mulai dari Yaman sendiri, Malaysia, Thailand dan tentu yang mendominasi dari Indonesia.

Wisuda tahun ini ada yang berbeda dari tahun sebelumnya. Kendati, jika biasanya Universitas Al-Ahgaf, Tarim hanya mencakup dua prodi, yaitu Syari’ah dan Syari’ah Wal Qanun (Hukum), setidaknya ada satu prodi baru lagi yang diwisudakan, yakni Sunnah Wa ‘Ulumuha (Hadits) sekaligus menjadi generansi pertama yang diluluskan dari Universitas tersebut.

Seperti Universitas pada umumnya, tentu ada sekian mahasiswa yang meraih prestasi predikat Mumtaz (Cumlaude). Lebih kurang yang memperoleh derajat cumlaude mencapai sepuluh mahasiswa, enam diantara mereka dari Indonesia dan sisanya dari negara Yaman sendiri.

Prosesi sakral tersebut turut hangat diikuti oleh Rektor Universitas Al-Ahgaf, Prof. Dr. Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun, Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, Dr. Al-Habib Abdullah ‘Awadh bin Smith, Ketua Majelis Umana’, Al-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Atthos, Grand Mufti Tarim, Syekh Muhammad Al-Khatib, segenap dewan masyayikh dan dosen lainnya serta para tamu undangan dan mahasiswa diberbagai penjuru dunia.

Abuya Al-Habib Abdullah Baharun selaku Rektor Universitas Al-Ahgaff menyatakan: “Bahwa yang harus kamu jaga nantinya adalah kemanusiaanmu, begitu juga dengan agamamu, sebab dengan agama ini terjagalah semuanya.

Beliau juga mengatakan: “Bahwa saya akan menjadi wali kalian wahai anak-anakku. Wali asli dari kalian tidak dapat hadir malam ini, terutama orang Indonesia”. Tutur Rektor Universitas Al-Ahgaff tersebut.

Agenda demi agenda berlangsung dengan rasa campur aduk; haru, bahagia, tangisan, khidmat dan hangat. Foto bersama dengan Masyayikh, mahasiswa, kerabat dekat dan tamu undangan sebagai bentuk pemungkas dari acara tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *