Persiapan Simposium PPI Dunia di Bursa 2025: Diskusi Strategis para Pemimpin PPI di Istanbul

 

Istanbul – (9/12/2024) Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia, Marhadi, S.E., M.Sc., Ph.D., bersama Ketua PPI Turki, Adam Syaikhul Akbar, Ketua PPI Bursa, Taqiyuddin Rabbani, dan Ketua Pelaksana Simposium PPI Dunia, Moh Andy Iqbal merumuskan langkah strategis untuk menyukseskan Simposium PPI Dunia 2025. Pertemuan yang berlangsung penuh semangat ini menandai awal dari upaya kolaboratif untuk menyelenggarakan perhelatan besar bagi diaspora Indonesia yang akan digelar pada September 2025 mendatang di Bursa, Turki.

Diskusi ini mencakup rancangan tema, strategi pelibatan pemangku kepentingan, hingga cara memaksimalkan dampak dari simposium tersebut. Simposium PPI Dunia sendiri merupakan salah satu ajang bergengsi yang menjadi wadah bagi diaspora Indonesia di seluruh dunia untuk berdiskusi dan berkontribusi bagi tanah air. Pada tahun 2024, simposium ini sukses digelar di Budapest, Hungaria, dengan fokus pada energi terbarukan dan peluang global.

Untuk edisi 2025, PPI mengambil langkah berani dengan menghadirkan tema besar yang mengangkat kontribusi nyata diaspora Indonesia di 66 negara di dunia untuk Indonesia. Oleh karena itu, acara ini akan berfokus pada upaya merangkul diaspora Indonesia berprestasi dari seluruh dunia melalui sesi khusus berupa perlombaan. Sesi ini menjadi kesempatan besar bagi diaspora untuk menunjukkan kemampuan mereka di hadapan para pemangku kebijakan, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Simposium PPI Dunia 2025 juga akan mengangkat subtema hubungan diplomasi Indonesia-Turki, bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan bilateral kedua negara. Subtema ini diharapkan dapat menginspirasi diaspora untuk menggali potensi kerja sama strategis di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga budaya, demi memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia.

Sebagai tuan rumah, PPI Turki juga menaruh perhatian khusus pada pengembangan gagasan yang berorientasi pada solusi konkret bagi masyarakat Indonesia. Bursa, dengan sejarah dan budaya yang kaya, akan menjadi panggung untuk berbagai diskusi mendalam, gelar wicara inspiratif, dan gala dinner yang mempertemukan tokoh-tokoh penting dari kalangan pemerintah, akademisi, hingga pelaku usaha.

Turki menjadi representasi sempurna dari yang digambarkan Napoleon Bonaparte dengan penuh kekaguman: “If the Earth were a single state, Istanbul would be its capital.” Ungkapan tersebut sering digunakan untuk menyoroti posisi Istanbul (dan Turki secara umum) sebagai pusat pertemuan peradaban.

Dengan kebijakan bebas visa bagi warga Indonesia dan status Turki sebagai destinasi wisata kelas dunia, optimisme akan partisipasi diaspora dari berbagai penjuru dunia terus meningkat. Melalui ajang ini, diaspora Indonesia diharapkan mampu memanfaatkan momen ini untuk mempererat jaringan internasional dan mempromosikan kontribusi nyata mereka bagi pembangunan Indonesia, khususnya di wilayah terpencil.

Semangat besar ini diiringi dengan harapan bahwa Simposium PPI Dunia 2025 tidak hanya menjadi sebuah pertemuan, tetapi juga langkah konkret dalam membawa perubahan. Semangat diplomasi, inovasi, dan kolaborasi, acara ini diharapkan mampu menjadi bukti nyata bahwa diaspora Indonesia adalah aset berharga dalam pembangunan bangsa.

Informasi lebih lanjut:
Moh Andy Iqbal (+90 506 459 81 14)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *