Daerah  

LSM LP-3 Sapu Jagad Jombang, Menyoal Tebal Jalan Rabat Beton Desa Tejo Yang Janggal

Jombang, Lintaspena.id – Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) jenis rabat beton di dusun klampisan desa Tejo kecamatan Mojoagung kabupaten Jombang Jawa timur mematik beberapa aktivis untuk mempertanyakan, dari hasil ketebalan jalan tersebut disoal oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LP-3 Sapu Jagad Kabupaten Jombang.

Terkait perihal banyaknya kejanggalan dihari sebelumnya, membuat Lembaga Swadaya Masyarakat Transparancy and Transportation (TC) Jatim juga menyoroti pembangunan jalan rabat beton desa Tejo terkait dugaan bahwa nilai anggaran yang dialokasikan terlalu longgar, pihaknya akan melaporkan ke APH jika memang terbukti ada penggelembungan uang Negara untuk fisik yang tak sesuai harga standart. Kamis (07/9/2023).

Sedangkan Aliansi Masyarakat Jombang juga ikut mempertanyakan pada pembangunan jalan rabat beton itu, terkait dugaan bahwa total nilai anggaran yang dialokasikan tak sebanding dengan volume cor beton yang dikerjakan. Dan nilai tersebut kuat dugaan telah di Mark Up. Senin (11/9/2023).

Lantas saat ini, dari LSM LP-3 (Lembaga Pengawal Program Pemerintah) Sapu Jagad yang diketuai Alim, menduga ada kejanggalan dari tebal jalan rabat beton desa Tejo, Dikutip dari pemberitaan media online di Jombang, telah nampak dari visual dokumentasi (foto) saat proses pengecoran berlangsung.

“Jika dicermati secara seksama hasil foto yang dibuat sampul berita media online di jombang, pada saat pelaksana pekerjaan jalan rabat beton desa Tejo itu terkesan memiringkan papan ukur untuk mencapai ukuran 20 cm, serta kondisi papan ukur bagian bawah juga agak menancap terlalu kedalam tanah.” terangnya kepada media, ketika dimintai penjelasan dari kejanggalan tebal cor. Sabtu (16/9/2023).

Jika memang benar ketebalannya mencapai ukuran yang direncanakan yaitu 20 cm, sambung penjelasan Alim, kenapa kok papan ukur dibuat miring. “Saya menduga kalau tebal jalan rabat itu tidak sampai 20 cm.” ujar Alim.

Alim menambahkan, tak hanya ketebalan jalan rabat yang kami soal, tandasnya, jarak tulangan konstruksi bawah atau pembesian, sama pelaksana pekerjaan (TPK desa) dibuat jarak berapa sentimeter. “Jarak Tulangan besi konstruksi bawah syarat permainan, hal itu diketahui dari renggangnya jarak antar besi.” jelasnya.

Bahkan lebih janggalnya lagi, lapisan pasir urug bawah cor beton juga tidak nampak terlaksana, padahal item pekerjaan itu sangat penting buat konstruksi jalan beton. “Supaya air semen tidak cepat meresap kedalam tanah serta membuat elevasi permukaan jalan menjadi rata, dan hasil cor beton jalan juga menjadi maksimal, tapi kok malah pekerjaan itu ditiadakan atau tidak dilaksanakan.” paparnya.

Meski begitu, lebih lanjut ketua LP-3 Sapu Jagad mengatakan. “Dari beberapa banyak kejanggalan yang diketahui, pihak kami akan mengirim surat kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Tejo, guna meminta salinan (copy an) dari perencanaan jalan rabat beton dusun klampisan itu, baik dari gambar rencana, RAB dan LPJ.” katanya.

Dan jika sudah kita pelajari secara rinci perencanaan jalan itu, dengan bantuan dari tenaga teknis tim LP-3 Sapu Jagad untuk mengoreksi harga maupun analisa, apabila diketahui ada hal penyimpangan baik itu secara bestek maupun terjadi dugaan Mark up harga satuan yang direncanakan, kami akan mengusut tuntas.

“Pihak kami akan melaporkan dan mengawal langsung ke Aparat Penegak Hukum (APH) dan ke Inspektorat Jombang.” Alim memungkasi sembari menunjukkan foto yang jadi bahan atas kejanggalan pada saat pengerjaan. (ART).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *